Kambing dibudidayakan
untuk dua manfaat penting yaitu sebagai sumber daging dan sebagai sumber
susu. Selain itu, ternak kambing dapat pula dimanfaatkan bulu dan kulitnya. Kendati pun produk utama kambing potong adalah daging, terdapat beberapa jenis tertentu yang juga menghasilkan bulu dan kulit yang tidak kalah ekonomisnya. Topik berikut akan menyajikan jenis-jenis ternak kambing yang terdapat di luar Indonesia dan atau yang terdapat pada daerah sub tropis. Berikut beberapa jenis kambing potong atau
penghasil daging
1. Kambing Angora
1. Kambing Angora
Kambing Angora berasal dari
daerah Angora di Anatolia, dekat Ankara, yang sekarang jadi ibu kota Turki.
Kambing ini suka meramban dan mendapatkan sebagian besar pasokan makanannya
dari daun-daun dan ranting pohon. Namun demikian, bila tersedia, kambing ini
juga makan rumput. Kambing Angora sedikit lebih kecil daripada domba pedaging.
Saat lahir, anak kambing Angora berbobot 2 - 4 kg. Kambing Angora betina dewasa
berbobot 38 - 50 kilogram, dan kambing Angora jantan dewasa berbobot 43 - 63
kilogram. Kambing Angora sangat kurang prolifik dibandingkan dengan domba dan
banyak kambing betinanya yang mandul. Masa kebuntingan kambing Angora sekitar
148 hari.
Cirri-ciri kambing Angora antara
lain; jantan dan betina memiliki tanduk yang mengarah ke bawah atau samping,
memiliki kepala yang besar, terdapat rambut yang berukuran pendek di sekitar,
telinga tipis dan panjang serta terkulai ke bawah mengarah ke samping. Warna
bulu pada umumnya putih dan lebat.
2. Kambing Achondroplastik
Kambing ini merupakan kambing
kecil berkaki pendek. Pada usia dewasa, tinggi kambing ini 50 cm, dan beratnya
sekitar 20 kg. Kambing Achondroplastik terdapat di kawasan hutan dan savana
Afrika Barat dan Afrika Tengah. Kambing ini sangat cocok diternakkan di daerah
tropis. Meskipun termasuk kambing kerdil, kambing ini menghasilkan daging
dengan kualitas baik. Kambing ini dapat menghasilkan anak kembar dua atau tiga
(prolifik). Perkawinan kambing jenis ini dapat terjadi sepanjang tahun.
3.
Kambing Barbari
Kambing Barbari juga termasuk
dalam kategori kambing kecil. Kambing jenis ini banyak terdapat di daerah Sind,
Pakistan. Kambing Barbari dewasa beratnya berkisar 20 sampai 30 kg. Bobot
karkasnya mencapai 10 – 15 kg atau 50 %. Kambing Barbari juga termasuk kambing
prolifik, yaitu setiap kelahiran biasanya beranak kembar 2 sampai 3 ekor. Sifat
prolifiknya ini membuat kambing ini diternakkan sebagai kambing pedaging.
Ciri-ciri kambing
barbari antara lain; bertanduk panjang, menjulur ke belakang dan melengkung dan
bertelinga kecil, terdapat bulu yang panjang pada bagian leher depan dan warna kulit
dominan coklat.
4. Kambing Benggala Hitam
Kambing Benggala hitam adalah
jenis kambing kerdil lainnya. Kambing ini banyak terdapat di Assam dan kawasan
utara Bangladesh. Kambing jantan dewasa berbobot hanya 13 kg dan betina 9 kg.
Kambing Benggala Hitam dikenal sebagai penghasil dagig dengan tingkat produksi
susu yang rendah. Memiliki tekstur daging yang dikenal lunak dan lezat.
Ciri-ciri kambing Benggala Hitam yakni secara umum posturnya mirip kambing
kacang, warna kulit didominasi warna hitam.
5. Kambing Boer
Kambing Boer berasal dari Afrika
Selatan dan telah menjadi ternak yang ter-registrasi selama lebih dari 65
tahun. Kambing Boer merupakan satu-satunya kambing pedaging yang pertumbuhannya
yang cepat. Kambing ini dapat mencapai berat dipasarkan 35 – 45 kg pada umur 5
hingga 6 bulan, dengan rataan pertambahan berat tubuh antara 0,02 – 0,04 kg per
hari. Dibandingkan dengan kambing perah lokal, persentase daging pada karkas
kambing Boer jauh lebih tinggi dan mencapai 40% – 50% dari berat tubuhnya.
Kambing Boer dapat dikenali
dengan mudah dari tubuhnya yang lebar, panjang, dalam, berbulu putih, berkaki
pendek, berhidung cembung, bertelinga panjang menggantung, berkepala warna
coklat kemerahan atau coklat muda hingga coklat tua. Beberapa kambing Boer
memiliki garis putih ke bawah di wajahnya. Kulitnya berwarna coklat yang
melindungi dirinya dari kanker kulit akibat sengatan sinar matahari langsung. Kambing
ini sangat suka berjemur di siang hari.
6. Kambing Kreolo
Kambing Kreolo adalah ternak
pedaging yang banyak dipelihara di Amerika Latin dan Tengah. Kambing ini mampu
hidup di daerah yang sangat gersang. Ciri-ciri kambing Kreolo yaitu berbulu
tipis, pendek, berwarna hitam atau coklat, dan sering terdapat bercak putih.
Tanduknya melengkung, dan telinganya pendek dan tegak. Kambing jantan
berjanggut, sedangkan kambing betina tidak berjanggut. Tinggi gumba kambing
Kreolo jantan 75 cm, dan kambing betina 65 cm. Bobot kambing dewasa berkisar 40
sampai 60 kg. Satu kelahiran menghasilkan anak 1 sampai 2 ekor.
7. Kambing Gaddi
Kambing Gaddi termasuk
dalam kambing tipe dwiguna karena merupakan penghasil daging dan susu. Produksi
bulunya pun tinggi. Kambing ini tergolong dalam kambing berambut panjang dan
dapat menghasilkan 0,5-1 kg rambut kasar per ekor dengan panjang 17-25cm. Ini tergolong kambing berbulu
panjang. Kambing ini disebut juga kambing Himachal Pradesh. Kambing ini banyak
ditemukan di kawasan India Utara dan Pakistan.
8. Kambing Afrika Timur
Kambing ini hidup di daerah
Afrika Timur dan banyak dipelihara sebagai ternak pedaging dan penghasil kulit.
Penampilan fisik kambing ini mirip kambing Kacang, yang merupakan kambing asli
Indonesia. Kambing ini berbulu pendek dengan berbagai corak warna dan bertanduk
kecil. Kambing dewasa beratnya sekitar 30 kg. Kambing ini dapat beranak dua dan
atau lebih (prolifik).
9. Kambing Sahel
Kambing Sahel paling cocok
dipelihara di kawasan padang pasir yang gersang seperti Sudan dan Afrika Barat.
Kambing ini tahan panas dan lingkungan yang sangat gersang seperti kawasan
sabana di pinggiran gurun Sahara. Kambing ini merupakan ternak penghasil daging
dan kulit bermutu tinggi. Ciri-ciri kambing Sahel yakni umumnya berwarna
coklat, berbulu pendek dan halus.
10. Kambing Somalia
Kambing ini banyak terdapat
di Somalia, Afrika Timur. Ciri-ciri kambing Somalia antara lain umumnya berbulu putih
halus, kulitnya tipis namun bermutu tinggi dan bobot kambing dewasa
adalah 20 sampai 30 kg. Kambing ini biasanya diternakkan sebagai penghasil
daging dan kulit.
11. Kambing Spanyol
Kambing Spanyol atau kambing La Mancha berasal dari Spanyol. Tujuan
utama peternakan kambing Spanyol adalah produksi daging. Kambing ini dapat
berkembang biak pada musim gugur sampai musim dingin sepanjang tahun. Kambing
Spanyol dapat beranak dan menghasilkan daging sepanjang tahun di daerah bersuhu
dingin.
Ciri-ciri kambing Spanyol antara
lain; bulunya pendek dan warnanya beraneka ragam, telinganya sangat pendek atau
hampir tidak berdaun telinga, bobot kambing jantan dewasa berkisar 55 - 80 kg
dan kambing Spanyol betina 35 - 40 kg. Kambing ini sangat tangguh dan mampu
beradaptasi di berbagai lingkungan yang buruk.
Syukron atas infonya, izin copy
BalasHapusSyukron atas infonya, izin copy
BalasHapus