Kamis, 05 Mei 2016

Ternak Kambing Potong Sub tropis



Kambing dibudidayakan untuk dua manfaat penting yaitu sebagai sumber daging dan sebagai sumber susu. Selain itu, ternak kambing dapat pula dimanfaatkan bulu dan kulitnya. Kendati pun produk utama kambing potong adalah daging, terdapat beberapa jenis tertentu yang juga menghasilkan bulu dan kulit yang tidak kalah ekonomisnya. Topik berikut akan menyajikan jenis-jenis ternak kambing yang terdapat di luar Indonesia dan atau yang terdapat pada daerah sub tropis. Berikut beberapa jenis kambing potong atau penghasil daging

1. Kambing Angora

      Kambing Angora berasal dari daerah Angora di Anatolia, dekat Ankara, yang sekarang jadi ibu kota Turki. Kambing ini suka meramban dan mendapatkan sebagian besar pasokan makanannya dari daun-daun dan ranting pohon. Namun demikian, bila tersedia, kambing ini juga makan rumput. Kambing Angora sedikit lebih kecil daripada domba pedaging. Saat lahir, anak kambing Angora berbobot 2 - 4 kg. Kambing Angora betina dewasa berbobot 38 - 50 kilogram, dan kambing Angora jantan dewasa berbobot 43 - 63 kilogram. Kambing Angora sangat kurang prolifik dibandingkan dengan domba dan banyak kambing betinanya yang mandul. Masa kebuntingan kambing Angora sekitar 148 hari.
Cirri-ciri kambing Angora antara lain; jantan dan betina memiliki tanduk yang mengarah ke bawah atau samping, memiliki kepala yang besar, terdapat rambut yang berukuran pendek di sekitar, telinga tipis dan panjang serta terkulai ke bawah mengarah ke samping. Warna bulu pada umumnya putih dan lebat.
          2. Kambing Achondroplastik

Kambing ini merupakan kambing kecil berkaki pendek. Pada usia dewasa, tinggi kambing ini 50 cm, dan beratnya sekitar 20 kg. Kambing Achondroplastik terdapat di kawasan hutan dan savana Afrika Barat dan Afrika Tengah. Kambing ini sangat cocok diternakkan di daerah tropis. Meskipun termasuk kambing kerdil, kambing ini menghasilkan daging dengan kualitas baik. Kambing ini dapat menghasilkan anak kembar dua atau tiga (prolifik). Perkawinan kambing jenis ini dapat terjadi sepanjang tahun.
       3.  Kambing Barbari

Kambing Barbari juga termasuk dalam kategori kambing kecil. Kambing jenis ini banyak terdapat di daerah Sind, Pakistan. Kambing Barbari dewasa beratnya berkisar 20 sampai 30 kg. Bobot karkasnya mencapai 10 – 15 kg atau 50 %. Kambing Barbari juga termasuk kambing prolifik, yaitu setiap kelahiran biasanya beranak kembar 2 sampai 3 ekor. Sifat prolifiknya ini membuat kambing ini diternakkan sebagai kambing pedaging.
Ciri-ciri kambing barbari antara lain; bertanduk panjang, menjulur ke belakang dan melengkung dan bertelinga kecil, terdapat bulu yang panjang pada bagian leher depan dan warna kulit dominan coklat.
      4. Kambing Benggala Hitam


Kambing Benggala hitam adalah jenis kambing kerdil lainnya. Kambing ini banyak terdapat di Assam dan kawasan utara Bangladesh. Kambing jantan dewasa berbobot hanya 13 kg dan betina 9 kg. Kambing Benggala Hitam dikenal sebagai penghasil dagig dengan tingkat produksi susu yang rendah. Memiliki tekstur daging yang dikenal lunak dan lezat. Ciri-ciri kambing Benggala Hitam yakni secara umum posturnya mirip kambing kacang, warna kulit didominasi warna hitam.
      5. Kambing Boer

Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan dan telah menjadi ternak yang ter-registrasi selama lebih dari 65 tahun. Kambing Boer merupakan satu-satunya kambing pedaging yang pertumbuhannya yang cepat. Kambing ini dapat mencapai berat dipasarkan 35 – 45 kg pada umur 5 hingga 6 bulan, dengan rataan pertambahan berat tubuh antara 0,02 – 0,04 kg per hari. Dibandingkan dengan kambing perah lokal, persentase daging pada karkas kambing Boer jauh lebih tinggi dan mencapai 40% – 50% dari berat tubuhnya.
Kambing Boer dapat dikenali dengan mudah dari tubuhnya yang lebar, panjang, dalam, berbulu putih, berkaki pendek, berhidung cembung, bertelinga panjang menggantung, berkepala warna coklat kemerahan atau coklat muda hingga coklat tua. Beberapa kambing Boer memiliki garis putih ke bawah di wajahnya. Kulitnya berwarna coklat yang melindungi dirinya dari kanker kulit akibat sengatan sinar matahari langsung. Kambing ini sangat suka berjemur di siang hari.
      6. Kambing Kreolo

Kambing Kreolo adalah ternak pedaging yang banyak dipelihara di Amerika Latin dan Tengah. Kambing ini mampu hidup di daerah yang sangat gersang. Ciri-ciri kambing Kreolo yaitu berbulu tipis, pendek, berwarna hitam atau coklat, dan sering terdapat bercak putih. Tanduknya melengkung, dan telinganya pendek dan tegak. Kambing jantan berjanggut, sedangkan kambing betina tidak berjanggut. Tinggi gumba kambing Kreolo jantan 75 cm, dan kambing betina 65 cm. Bobot kambing dewasa berkisar 40 sampai 60 kg. Satu kelahiran menghasilkan anak 1 sampai 2 ekor.
       7.  Kambing Gaddi

Kambing Gaddi termasuk dalam kambing tipe dwiguna karena merupakan penghasil daging dan susu. Produksi bulunya pun tinggi. Kambing ini tergolong dalam kambing berambut panjang dan dapat menghasilkan 0,5-1 kg rambut kasar per ekor dengan panjang 17-25cm. Ini tergolong kambing berbulu panjang. Kambing ini disebut juga kambing Himachal Pradesh. Kambing ini banyak ditemukan di kawasan India Utara dan Pakistan.
       8. Kambing Afrika Timur


Kambing ini hidup di daerah Afrika Timur dan banyak dipelihara sebagai ternak pedaging dan penghasil kulit. Penampilan fisik kambing ini mirip kambing Kacang, yang merupakan kambing asli Indonesia. Kambing ini berbulu pendek dengan berbagai corak warna dan bertanduk kecil. Kambing dewasa beratnya sekitar 30 kg. Kambing ini dapat beranak dua dan atau lebih (prolifik).
           9. Kambing Sahel


Kambing Sahel paling cocok dipelihara di kawasan padang pasir yang gersang seperti Sudan dan Afrika Barat. Kambing ini tahan panas dan lingkungan yang sangat gersang seperti kawasan sabana di pinggiran gurun Sahara. Kambing ini merupakan ternak penghasil daging dan kulit bermutu tinggi. Ciri-ciri kambing Sahel yakni umumnya berwarna coklat, berbulu pendek dan halus.
      10. Kambing Somalia

Kambing ini banyak terdapat di Somalia, Afrika Timur. Ciri-ciri kambing Somalia antara lain umumnya berbulu putih halus, kulitnya tipis namun bermutu tinggi dan bobot kambing dewasa adalah 20 sampai 30 kg. Kambing ini biasanya diternakkan sebagai penghasil daging dan kulit.
         11. Kambing Spanyol

Kambing Spanyol atau kambing La Mancha berasal dari Spanyol. Tujuan utama peternakan kambing Spanyol adalah produksi daging. Kambing ini dapat berkembang biak pada musim gugur sampai musim dingin sepanjang tahun. Kambing Spanyol dapat beranak dan menghasilkan daging sepanjang tahun di daerah bersuhu dingin.
Ciri-ciri kambing Spanyol antara lain; bulunya pendek dan warnanya beraneka ragam, telinganya sangat pendek atau hampir tidak berdaun telinga, bobot kambing jantan dewasa berkisar 55 - 80 kg dan kambing Spanyol betina 35 - 40 kg. Kambing ini sangat tangguh dan mampu beradaptasi di berbagai lingkungan yang buruk.

2 komentar: